Saturday 28 July 2012

Red Velvet?

Seperti apa si rasa cake yang namnaya lagi melejit itu?
Si merah 'Red Velvet' kini menjadi idola, pesaingnya juga tak mau kalah yakni Rainbow Cake si kue pelangi.

Red Velvet punya tekstur lembut halus, dengan olesan cream cheese ataupun whipped cream putih. Warnanya punya beberapa versi, mulai merah menyala, merah tua, hingga merah kecokelatan. Pewarna merah yang digunakan biasanya dari pewarna makanan ataupun ekstra buah bit untuk menghasilkan warna itu.

Hari ini aku berkesempatan icip red velvet kepunyaan toko bakery dan cake ternama di Kota Bogor. Harga per slice-nya 40 ribu.

Red Velvet ala Michelle Bakery Bogor
Kalo menurutku, rasanya butterry banget alias rasa gurih dari butter itu terasa sekali. Tidak terlalu manis, plus ada gurih dari kacangnya.
Warna red velvet di toko ini cenderung merah kecokelatan, dengan lapisan whipped cream light di tengahnya.
Dan menurutku, yummy bangett rasanya!


Guangzhou oh Guangzhou

Akhirnya tulisan ini diposkan juga :)
hehe..baru sempat, padahal ke Guangzhou-nya udah kapan tau..



Mei lalu kantor menugaskanku meliput salah satu acara di Guangzhou China.,Wuaa...excited plus deg-degan! first time aboard dan jauhhh!

Ya sudah, semua dipersiapkan, mulai dari pembuatan paspor, pembuatan visa, hingga tiba waktunya berangkat.
Agak dag dig dung juga ni kalo ngga ada temennya, soalnya hanya bu Liny (dari pengundang) yang kukenal. Ah, sudahlah...tetap pada keyakinan bahwa aku pasti bisa!

Menurut jadwal yang kuterima, aku akan stay 5 hari 4 malam di GZ, dan tanpa kepikiran sedikit pun untuk walking around atau jalan-jalan menikmati suasana disana! Maklumlah...karena aku berpikir 'tidak ada teman' dan di wilayah asing pula, mana bisa dengan santai-nya berjalan-jalan..(bisa sih sebenarnya, kalo sedikit nekat, haha).

Setelah browsing ini itu mengenai kota ini, cukup mantaplah hati untuk bertugas.
Salah satu yang ingin ku ketahui dari kota ini adalah keadaan cuaca disana! Maklumlah..agak kurang kuat dengan daerah yang supper dingin, tapi syukur Alhamdulillah, cuaca disana ngga berbeda jauh dengan Indonesia.
Saat Bulan Mei, China sedang mengalami musim semi, jadi cuacanya hangat-dingin-sejuk (menurutku), jadi amanlah!

Hari keberangkatan pun tiba, dan
Suami tercinta mengantar hingga bandara *hehe..

Setelah check in, ternyata tidak hanya bu Liny saja yang kulihat, wuah aku kenal dengan orang yang duduk disamping Bu Liny :)
Alhamdulillah ada teman seperjuangan haha..
Pemred-nya majalah Pastry Bakery!

Aku check in sekitar jam 7.30 dan pesawatnya berangkat sekitar pukul 9 pagi.
Oke, check in beres, tinggal menunggu panggilan boarding, cukup banyak waktu untuk mengobrol dengan rekan-rekan.

Hilton Honor Baiyun
Waktu boarding pun tiba, dan saatnya naik ke pesawat.
Bukan hanya pertama kalinya ke luar negeri, tapi pertama kalinya juga naik pesawat! haha.. Takut? iya. Ngeri? Iya.
Bismillah..

Waktu tempuh Jakarta-Guangzhou sekitar 5 jam tanpa transit. Pesawat yang kunaiki 'mereknya' China Southern Airlines. Pesawatnya juga bukan jenis airbus, tidak terlalu besar. Airline ini menawarkan makan siang untuk para penumpang.
Tenang saja, makanan yang ditawarkan 'masih' halal, karena makanan berasal dari ACS, Indonesia punya! Ada nasi+ayam, nasi+ikan, dan mi+ayam beserta teman-temannya (potongan buah, sayur/salad, roti+butter), tinggal pilih.
Kenyang makan..tidur sebentar bolehlah..sambil menunggu saatnya landing.

Tepat pukul 2 siang pesawat landing di Guangzhou Baiyun International Airport. Airport-nya sangat  megah, modern, rapi, nyaman, dan bersih. Sayangnya kemegahan airport ini tidak bisa diabadikan karena adanya larangan mengambil foto.

Ternyata, ada tim penyambut yang ditugaskan di bandara ini untuk menyambut dan mengantarkan kami ke hotel. Setelah registrasi dan pengecekan ulang, kami langsung diantar menuju hotel tempat kami menginap, yakni Hilton Honor Baiyun.

Tampak depan saat malan Hilton Guangzhou Baiyun.
Foto: doc Hilton Guangzhou Baiyun

Depan loby hotel

Mau tahu kondisi kamarnya?
Berikut fotonya..
Karena ngga punya stock shoot pribadi, jadi saya ambil dari websitenya si hotel.



Foto: doc Hilton Guangzhou Baiyun
Selama 5 hari di Guangzhou, tidak banyak foto yang saya ambil, karena memang tidak mengkhususkan diri untuk jalan-jalan dan melihat-lihat. Kami hanya berkeliling tidak jauh dari hotel. Sekitar 1-3 km dari hotel ada sebuah mal besar disana namanya Wanda Mal, didalam mal ini terdapat Wal Mart, nah Wal Mart inilah yang menjadi sasaran kami untuk berbelanja 'oleh-oleh'.

Penduduk China yang mayoritas beragama selain Islam, membuat saya kesusahan menemukan makanan halal. Pokonya Bismillah jika memakan makanan apa pun..hehe.
Ada yang menarik, di depan Wanda Mal ada yang menjual sate domba, dan ada tulisan halal-nya..yang jual juga sepertinya keturunan Arab..

Sate domba halal
Loby hotel
Sempat berfoto di banner dengan bendera Indonesia. karena
ada  kurang lebih 12 negara yang ikut serta dalam acara seminar ini.
Dalam acara ini, Puratos mengundang 3 wartawan dari Indonesia, and the luckiest one is me! :) so proud of that! thanks for my office who give that chance for me to attend that seminar.

Pintu masuk loby hotel untuk acara yang mengundang kurang lebih 
300 peserta dari 12 negara.

Hari kedua tiba di Guangzhou, kami menyempatlkan diri untuk sejenak berkeliling melihat suasana di sekitar hotel. Jalan-jalan masih sepi, padahal waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 pagi. Belum banyak terlihat orang beraktivitas, hanya para pegawai Wanda Mal saja yang terlihat buru-buru masuk kedalam mal tersebut, mungkin sudah waktunya masuk yaa?

Suasana jalan yang lengang di depan hotel. lengang dan bersih
Saat menugunjungi Wal Mart, aku sempat berkeliling melihat satu per satu barang yang dijual di hypermarket itu. Menurutku, harga buah dan makanan cukup murah, berbeda dengan baju dan perlengkapannya. Dengan harga yang tidak terlalu tinggi, kualitas baju yang sama bisa didapatkan di dalam negeri.

Lorong pertokoan di salah satu komplek mal
tak jauh dari Hilton Baiyun yang terlihat masih sepi
Aneka buah segar
Sama seperti makanan jadi, harga buah-buah segar di sana juga cukup murah. Misal untuk buah ceri ukuran sedang dengan berat seperempat hanya 21 RMB, buah peach juga sama, 1 kg-nya cuma 9 RMB. Yang unik, aku menemukan mangga mini, alias kecil ukurannya. Meskipun mini, tapi rasanya maksi, daging buahnya manis sekali.

Omelet. Makanan jadi seperti ini banyak dijual di Wal Mart atau Carrefour di China. Porsinya besar, satu buah omelet ini sepertinya cukup untuk 3-4 orang. Harga bisa ditebak? Cuma sekitar 7 RMB ato senilai 10.500 IDR
Di China ternyata sudah lebih aware dengan keberadaan sampah plastik. Pihak swalayan (baik minimart, supermart hingga hypermarket) tidak menyediakan kantong plastik (plastic bag) secara cuma-cuma. Pelanggan diminta untuk membawa sendiri kantong atau wadah untuk membungkus/membawa barang belanjaannya itu. Kalaupun tidak membawa, pihak swalayan menyediakan kantong atau wadah tersebut, tetapi tidak gratis! Ada platic bag, ada juga tas-tas permanen (yang bisa pakai berulang untuk membawa barang belanjaan).
Kantong plastik ukuran kecil harganya sekitar  0,1 RMB (atau Rp 150), dan tas-tas dibanderol mulai dari harga 3-4 RMB.


Mangga mini super manis. Kalo mau dibandingkan,
ukuran mangga ini setengahnya mangga gedong.
Makanan anak-anak pun didesain sedemikian rupa sehinnga bentuknya dapat menarik perhatian anak-anak. Berwarna-warni dengan bentuk unik.

Kami juga sempat mampir di salah satu gerai KFC. Jika mau dibandingkan dengan di Indonesia, gerai KFC di sana sangat sederhana, jauh dari tampilan mewah, ceria dan merah seperti KFC yang tersebar di Indonesia. Tak ada tempat bermain anak, tak ada kursi sofa, dan nuansa merah tak mendominasi. Antrian juga tidak mengular seperti di berbagai gerai KFC di Indonesia. Dan uniknya, tak lepas menu yang mengandung pork ditawarkan di KFC ini.

Rekan-rekan sedang memilih dan
memesan menu di KFC

Suasana di dalam gerai.
Karena terlalu berat (#dan malas) untuk membawa kamera SLR, maka semua foto aku ambil melalui kamera handphone, jadi hasilnya kurang okey :(

Suasana malan di Baiyun

Sekian tulisanku, 
# happy reading #



Thursday 19 July 2012

Ikutan Icip Sushi Ice Cream

Setelah sekian lama, akhirnya baru bisa ku posting tulsian ini :):)
maaf ya tim Yuk Makan, aku ngga jadi ikutan blog contest-nya, dengan alasan 'kesibukan'.. padahal aku sudah janji :(
sekali lagi maaff...

Senang sekali diundang gathering sama Yuk Makan bareng Food Blogger yang lain.
Kesempatan pertama jangan dilewatkan :) #soo exciting..
Gathering kali ini berlokasi di Haagen Dazs Plaza Indonesia, dan rencananya kita akan mencicipi produk terbaru Haagen Dazs yakni Sushi Ice Cream...mmm.. kebayang ngga tu enaknya gimana :):)

Ki-ka, Manggo Salmon Sushi, Strawberry Gunkan,
Raspberry Kani Sushi, dan Kiwi gunkan

Total food blogger yang diundang kurang lebih 20 orang, dan sepertinya saya 'orang baru' plus yang telat datang ke acara ini.. ngga apalah,, yang penting 'acara utama'-nya belum mulai hehe...

Sekilas tentang Sushi Ice Cream, sebenarnya ini bukan sushi betulan, tak ada ikan salmon, tak ada rumput laut, kepiting atau lainnya, melainkan es krim yang dibentuk menyerupai sushi! Betapa kreatif-nya orang-orang yang membuat dessert ini!
Salah satu orang kreatif si pencipta es krim unik ini namanya Chef Lia (#maaf kalo salah yaaa...soalnya udah agak lama,,,sedikit luppa :p)

Chef Lia, salah satu kreator sushi ice cream
Sempet ngobrol sama chef yang satu ini, kabarnya diperlukan waktu hingga 7 jam untuk membuat Sushi Ice Cream jenis Manggo Salmon Sushi. Kalo aku tidak salah 'tangkap', proses pembuatan Manggo Salmon Sushi ini kaya bikin kue lapis. Lapisan pertama yakni vanilla ice cream dibekukan dengan menggunakan teknik semprot beku. Vanilla ice cream ini kemudian dibekukkan hingga satu jam, kemudian setelah vanilla ice cream-nya beku, lapisan kedua menyusul yakni manggo sorbet dan dibekukan lagi sekitar 1 jam.
Pantas saja lama, lha wong setiap lapisan memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk dibekukan...nah kalo jumlah lapisannya kurang lebih ada 7, bisa dibayangkan kan betapa lama-nya membuat 1 jenis ice cream sushi ini..

Layer-layer Mango Sushi Ice Cream

Jenis ice cream lainnya juga tak kalah yahud!..belum lagi lapisan cokelat yang membalut Strawberry Gunkan dan Kiwi Gunkan...mmm..yummy! Topping buah segar yang menghiasi dua jenis Sushi Ice Cream ini juga klop berpadu dengan manis dan segarnya Haagen Dazs ice cream.
Haagen Dazs membanderol 88 ribu untuk 4 jenis Sushi Ice Cream, cukup murah bila dilihat dari 'effort' yang dikeluarkan untuk membuat es krim unik ini,,hehe :)
Hasil karya aku dan rekanku,
cukup unik bukan? hehe..


Berbagai games menarik juga digelar dalam acara gathering ini, salah satunya games menghias ice cream dan cake. 
Hihi...karena aku memiliki tingkat kreatifitas sedikit sekali diatas rata-rata, alhasil aku dan rekanku gagal membawa pulang voucher Haagen Dazs senilai 200 ribu, ahahaha...