Tuesday 9 April 2013

Menu Balita 15 Bulan (3)

Haiyy para mommies yang doyan masak! :)

Berikut ada satu resep camilan buat si kecil. Cocok untuk anak 15 bulan ke atas, tidak disarankan untuk umur dibawahnya ya Bun, karena ini menngunakan metode memasak deep fry, alias menggoreng dengan minyak banyak. 

Nama resepnya Roti Goreng Isi Sayur
Bahan:
- 4 Lembar roti tawar tanpa tepi
- Daging giling 4 sendok makan
- 1 butir telur, kocok lepas
- Wortel secukupnya, kupas, iris memanjnag rebus sebentar
- Daun selada
- Bawang bombay secukupnya iris halus
-Bawang Putih secukupnya iris halus
- Garam, gula, merica secukupnya.
- Minyak untuk menggoreng

Bahan pelapis:
- 1 butir telur kocok lepas
- Tepung roti



Cara membuat
- Bahan isi: tumis bawang bombay, bawang putih, daun bawang hingga kekuningan.
- Masukkan daging giling, aduk rata, hingga berubah warna, masukkan telur, aduk rata, tambahakan garam, gula dan merica, masak hingga matang.
- Siapkan roti tawar, pipihkan/giling.
- Susun diatas roti tawar daun selada, daging, wortel, gulung dan rekatkan dengan menggunakan putih telur.
- Masukkan gulungan roti dalam kocokan telur, tiriskan, kemudian masukkan dalam tepung roti.
- Goreng dalam minyak panas dengan api kecil hingga kecoklatan.
- Siap dihidangkan dengan Saus tomat ala Bunda


Monday 8 April 2013

Menu Balita 15 bulan (2)

Ada satu menu lagi yang saya buat untuk si kecil.
Dijamin pasti ketagihan!

Coba martabak mi ala bunda dee,
Bahan:
- Mi telor, (setengah papan, lebih sedikit), patahkan, rebus hingga lunak.
- 1 butir telur, kocok lepas.
- Daging giling secukupnya (optional)
- Daun bawang (jika suka)
- Garam secukupnya (optional)
- Lada/merica
Cara membuat:
- Mi yang telah direbus masukkan dalam kocokan telur, tambah garam, merica, daun bawang, aduk rata.
- Goreng campuran mi diatas penggorengan dengan api kecil hingga matang. Siap disajikan.

Apa yang membuat beda??
Sausnya Bun!

Saus tomat ala Bunda
Bahan:
- 2 buah tomat, kupas kulitnya, buang bijinya, blender halus.
- Bawang bombay, cincang halus.
- Bawang putih, cincang halus
- Oregano (jika ada) secukupnya
- Bay leaf (jika ada) secukupnya.
- gula dan garam seckupnya
Cara membuat:
- Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga kekuningan.
- Masukkan tomat, tambahkan gula dan garam, didihkan.
- Siap disajikan sebagai saus si martabak :)

#Foto menyusul :):)

Menu Balita 15 bulan (1)

Menu ini sebenarnya sudah saya buat beberapa waktu lalu, dan baru sempat diposting hari ini..
Kali ini saya menyiapkan 2 menu untuk si kecil,
Yang pertama tahu kecap+bayam, dan sup salmon wortel.
Ditambah puding biskuit cokelat buat camilan dan semangka potong untuk buahnya.

Karna i'm as working mother (#halaaah), si kecil seharian aku titipkan di rumah pengasuhnya.
Menu ini juga disiapkan untuk makan pagi, siang, hingga sore (camilan).


Cara membuat menu ini mudah kok, berikut bahan dan cara membuatnya:

Tahu kecap+bayam
Bahan:
- tahu, bisa putih atau kuning, 1 kotak, potong dadu kecil
- bayam secukupnya, rajang halus
- kecap manis
- garam (optional)
- merica (sedikit aja)
- bawang putih secukupnya, iris halus
- bawang merah secukupnnya, iris halus
- sedikit air
- sedikit minyak goreng untuk menumis. Saya pake corn oil, bukan margarin, mentega atau zaitun karena menurut saya 3 jenis lemak/minyak yang saya sebutkan diatas tidak cocok untuk memasak, kenapa? lain kali  akan saya bahas.

Cara membuat
- Tumis bawang putih+merah hingga kekuningan.
- masukkan tahu, tambahkan sedikit air.
- masukkan kecap, garam, lada, aduk rata. Masak hingga tahu matang.
- masukkan bayam, didihkan. Dan siap disajikan.

Sup Salmon Wortel
Bahan:
- Ikan salmon, seukuran kotal korek api, potong kecil.
- Wortel secukupnya, kupas, iris kotal kecil.

- garam (optional)
- merica (sedikit aja)
- bawang putih secukupnya, iris halus
- bawang merah secukupnnya, iris halus
- air secukupnya
Cara membuat
- Rebus air, masukkan bawang merah+putih, garam, merica.
- Masukkan wortel, didihkan.
- Masukkan salmon, rebus hingga matang.

Untuk puding, saya menggunakan puding instan khusus untuk bayi/balita, karena teksturnya tidak terlalu kenyal, dan mudah dikunyah oleh bayi.

Sebenarnya memasak untuk menu si kecil itu gampang, hanya mencampur-campur bahan yang ada di kulkas, hehe :D (#itu menurut sayah).

Silakan dicuba :):) (jangan lupa siapkan juga nasinya yaaa )

Saturday 6 April 2013

Couverture vs Compound

 Kata ‘couverture’ berasal dari kata ‘covering’. Jenis couverture dalam dunia ‘percokelatan’ sudah bisa dipastikan merujuk pada kualitas premium sebuah cokelat dimanapun di dunia. Couverture dibuat dari biji cokelat kualitas nomor satu dan dengan persentase kandungan cocoa butter yang tinggi. Cokelat couverture dihargai sangat mahal di kalangan professional pastry chef serta di beberapa produsen cokelat terkenal di dunia seperti Valrhona, Felchlin, Lindt & Sprüngli, Scharffen Berger, Cacao Barry, Callebaut, dan Guittard. Mengapa couverture dihargai sangat mahal? Mungkinkah karena kandungan cocoa butter dalam cokelat ini yang sangat melimpah?

chocogram.com.au
Cocoa butter merupakan lemak alami yang diekstrak langsung dari biji cokelat. Dikenal juga sebagai minyak/lemak theobroma, cocoa butter memiliki warna kekuningan mengkilap. Ketika cocoa butter diekstrak dari cokelat, rasa dari cocoa butter hambar dan tidak memiliki bau khas. Cocoa butter bersifat edible, dapat digunakan untuk membuat cokelat putih, juga confectionary, selain itu penggunaannya juga luas di bidang culinary. Yang paling diinginkan dari kualitas cocoa butter adalah stabilitasnya sebagai lemak, dan kandungan antioksidan alami didalamnya yang juga dapat bertindak sebagai pengawet. Cocoa butter memiliki titik didih (melting point) yang hampir sama dengan suhu tubuh yakni 28oC, hal ini yang menyebabkan mengapa couverture cokelat bewujud padat dalam suhu ruang tetapi mudah meleleh jika dipegang atau dikunyah dalam mulut.

Cocoa butter memberikan tekstur yang lembut untuk berbagai produk di industri permen terutama cokelat dan biasanya digunakan oleh ahli kuliner dalam proses baking. Couverture cokelat mudah untuk dicirikan. Tingginya kandungan cocoa butter dalam couverture cokelat membuat cokelat ini tampak lebih creamy, shiny (mengkilap), dan mudah lumer. Jika cokelat ini Anda patahkan, maka akan terdengar bunyi patahan yang cukup nyaring serta serpihan cokelat. Chocolatier atau master cokelat profesional menggunakan couverture cokelat untuk kemudian dimodifikasi dan diformulasi oleh mereka sendiri. Biasanya mereka menggunakan couverture cokelat untuk melapisi truffle, buah, membentuk cokelat untuk garnish atau untuk keperluan lainnya. Jangan campur couverture cokelat dengan ingridien lain, karena kualitas couverture Anda akan berkurang.

Jika dilihat dari segi harga, tentunya couverture cokelat memiliki harga yang lebih tinggi dari compound cokelat, jadi sangat disayangkan jika cokelat mahal couverture Anda dicampur dengan bahan lain yang bisa merusak kualitas cokelat couverture tersebut. Sebelum digunakan, cokelat couverture harus melewati proses tempering (menaikkan dan menurunkan suhu saat pelelehan cokelat) untuk menstabilkan kandungan cocoa butter yang sudah meleleh. Tanpa proses tempering, tampilan cokelat couverture akan kusam dan sulit diaplikasikan.

dok. kennedywilson.co.au
Sedangkan istilah compound chocolate menunjuk pada cokelat yang dibuat dengan kombinasi cocoa dan vegetable fat, biasanya lemak tropical dan atau hydrogenated fat, yang menggantikan peran dari cocoa butter. Compound cokelat biasa digunakan untuk produksi candy bar lower grade, biasa untuk coating candy bar. Karena mengandung hanya sedikit cocoa butter –bahkan mungkin tidak ada- compund chocolate biasa disebut sebagai cokelat di US. Compound cokelat biasa ditambahkan flavor seperti mint, orange, atau strawberry yang dapat menambah kelezatan cokelat. Cokelat jenis compound lebih banyak dijadikan pilihan bagi para pembuat cokelat pemula. fibuyu




Friday 5 April 2013

(lagi-lagi) Anak Susah Makan


Duhh..lagi-lagi mendengar keluhan ibu-ibu tentang anaknya yang susah makan.
“Anakku cuma mau makan 2 sendok, udah gitu di lepeh.”
“Anakku ngga mau makan sayur, dikasi sayur apapun dimuntahin lagi.”
“Anakku pengennya nen terus, ato minum susu, ngga mau makan.”
Wuiihh..serem juga dengernya ya..gimana si kecil dapat asupan gizi lengkap kalo makan aja ngga mau? Kalo dari ASI atau sufor saja tentu belum bisa memenuhi gizi si kecil. Tapi kalo sudah begitu gimana ya? Akhirnya para ibu juga yang pusing..

Bukan maksud menggurui atau sejenisnya, hanya ingin mencoba berbagi pengamalan yang pernah saya alami yakni membuat anak ‘suka’ makan. Mungkin pengalaman ini belum akurat yaa..karena saya hanya mencobanya pada satu anak (soale anak sayah baru 1 :D).

Seperti yang sudah saya tulis di blog sebelumnya, yang paling penting adalah membangun pola makan anak sejak dini. Jika anak telah siap untuk makanan padat, maka berikanlah makanan padat (MPASI). Karena setelah 6 bulan, ASI hanya mampu memenuhi 60-80% kebutuhan gizi bayi (itu juga kalo gizi si ibu baik). Sementara itu, cadangan vitamin dan mineral yang didapat bayi selama dalam kandungan juga mulai berkurang.

Alasan penting lain pemberian MPASI adalah agar masa kritis pengenalan makanan padat, yang perlu keterampilan mengunyah tidak terlewati, masa kritis tersebut antara usia 6-9 bulan. Bila masa kritis lewat begitu saja, bayi akan mengalami kesulitan mengunyah dan menelan makanan keluarga, atau bahkan menolak makan bila diberi makanan padat. Misalnya hanya mau makan makanan yang halus/dihaluskan atau minum susu saja. Jika sudah seperti ini, upaya bunda untuk memperbaikinya akan sangat berat.

Saya hanya menduga, jika si kecil susah makan, mungkin bunda melewati masa kritis pengenalan makanan padat yang seharusnya dilalui si kecil. Pengenalan MPASI seharusnya dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan perkembangan keterampilan makan bayi. Dimulai dengan tekstur lembut yang sangat cair sampai yang teksturnya kasar dan konsistensinya kental. Jumlah makanan pun harus disesuaikan dengan kebutuhan, dari sangat sedikit sampai pada porsi normal untuk anak-anak.

Yang penting sabar bun dalam menyuapi si kecil, karena proses makan MPASI memerlukan waktu yang lebih lama dari menyusui, maklum si kecil lagi belajar, dia belum terampil mengunyah dan menelan makanan padat. Tidak perlu memaksa si kecil menghabiskan makanannya, yang penting dia senang dan menikmati makanannya.

Sebenernya ngga usah bingung antara buah dan sayur, mana yang seharusnya terlebih dahulu diberikan untuk MPASI pertama. Jangan khawatir karena si kecil belum mengenal rasa apapun kecuali rasa ‘manis’ dari ASI. Yang penting, hindari dulu pemberian biskuit bayi yang rasanya sangat manis, khawatir si kecil ‘ketagihan’ dengan makanan yang manis dan tidak mau mencoba makanan lain seperti sayur.

Jika bunda ingin tahu, MPASI pertama yang saya berikan pada si kecil adalah bubur beras merah! Bukan buah atau sayur. Tepung bubur beras merah satu sendok saya jerang dengan air di atas panci, aduk-aduk hingga jadi bubur. Karena teksturnya yang terlalu padat, saya encerkan dengan menambah susu dan siap disajikan. Menurut saya hasilnya bukan seperti bubur, karena konsistensinya encer sekali, hampir seperti air. Karena konsistensinya yang sangat encer, si kecil pun dengan lahap menghabiskan bubur beras merah yang saya buatsebagai MPASI pertamanya.

Diawal MPASI saya hanya memberikan si kecil 1x makanan padat (di pagi hari), dan ASI/sufor hingga malam. Hal ini berulang hingga 2 minggu pertama MPASI, dengan menu MPASI beragam setiap harinya. Misal hari 1-2 bubur beras merah, hari 3-4 puree brokoli susu, hari 5-6 puree pisang susu, hari 7-8 bubur kacang hijau, hari 9-10 puree wortel, dan seterusnya berselang 2 hari dengan menu yang berbeda-beda (bergantian buah-sayur-tepung/beras/karbohidrat).

Setelah si kecil mengenal rasa ‘tunggal’ dari setiap makanan (buah/sayur/tepung beras), barulah dikombinasikan, bisa kombinasi sayur+buah, sayur+beras, buah+sayur (6-7 bulan). Misalkan di bulan ke 7 minggu pertama, puree beras merah+papaya, puree brokoli+wortel, atau pure kentang+brokoli misalnya.

Makin bertambah usianya, kebutuhan gizi dan porsi makanannya juga makin bertambah. Bunda juga jangan lupa ‘menaikkan’ tingkat kekasaran dari makanan tersebut, agar si kecil belajar mengunyah.
Menurut saya, jika sejak dini anak kita sudah diperkenalkan dengan berbagai rasa sayur/buah/beras, maka saat besar dia sudah tidak kaget lagi dengan rasa-rasa tersebut, dan (insyaAlloh) si kecil pasti tidak menolak makanan alias mau makan. 

Keju untuk Topping Pizza

Tak diragukan lagi, keju populer untuk topping pizza adalah mozzarella. Mozzarella, jenis keju lunak asli dari Naples, Italia ini memang didesain untuk dimakan dalam keadaan segar (fresh). 

Awalnya mozzarella terbuat dari susu kerbau, kadar airnya tinggi sehingga memiliki masa simpan yang tidak lama. Tekstur keju ini sangat lembut, tidak dapat diparut, dan biasanya keju dipotong-potong saat akan digunakan. Mozzarella sekarang tidak lagi terbuat dari susu kerbau, melainkan susu sapi, dengan kadar air yang lebih rendah, sehingga waktu simpannya menjadi lebih panjang. Mozzarella terdiri dari beberapa varian berdasarkan kadar air dan kandungan lemak susunya- nya. Sedikit eksperimen perlu dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan mozzarella yang tepat seperti yang Anda inginkan. 


Masing- masing mozzarella memiliki kemampuan dalam meleleh dan berubah menjadi cokelat. Tetapi mozzarella bukan satu-satunya keju yang dapat digunakan untuk topping pizza. Pertimbangkan untuk mencoba keju lainnya guna menghasilkan flavor yang berbeda.

Provolone- termasuk kedalam hard atau semi-hard cheese, terdiri dari dua jenis yakni keju provolone yang diasap dan tidak. Keju provolone yang tidak diasap (non-smoked provolone) memilki nutty flavor alias citarasa seperti kacang. Sedangkan smoked provolone memilki flavor yang lebih kuat, dengan citarasa smoky taste yang sangat kuat. Provolone dapat digunakan sendiri atau dapat dikombinasikan dengan mozzarella.

Cheddar- dari yang warnanya putih hingga oranye, dari yang citarasanya mild hingga tajam, cheddar merupakan keju tepat untuk pizza. Daya leleh cheddar bagus, tetapi tidak terlalu ‘melar’, jadi cheddar selalu dikombinasikan dengan mozzarella atau provolone ketika digunakan.

Romano & Permesan- keju ini biasa digunakan yang jenis kering kemudian di parut dan disandingkan dengan hidangan pasta. Romano dan parmesan digunakan pada pizza untuk menambah flavor. Paduan keduanya akan menguatkan citarasa pizza, termasuk untuk keju yang jenisnya kering dan yang diparut. Parmesan tersedia dalam keadaan segar, dapat dipotong atau diparut. Fresh parmesan lebih baik digunakan untuk pizza daripada jenis parmesan yang kering.

Feta- keju feta merupakan keju yang dikuring dalam suatu larutan brine dan banyak dijual dalam bentuk kotak kecil dalam suatu larutan. Keju feta merupakan keju bagus, cocok dikombinasikan dengan keju lain atau digunakan sendiri. Rasanya salty, dan saat dipanggang akan mengeluarkan citarasa earth flavor yang sangat khas.

Swiss- keju swiss sangat berflavor (flavorful). Termasuk jenis salty cheese yang setiap orang belum tentu suka jika keju tersebut ada pada pizza. Kehadiran keju swiss sebagai topping pizza dapat memberikan aksen bahwa pizza tersebut memilki flavor yang kuat, dan sebaiknya keju swiss ditambahkan tidak lebih dari 10%. Keju swiss memilki kemampuan ‘melar’ yang baik setelah meleleh. Keuntungan lain menggunakan keju swiss adalah lebih hemat, karena keju ini dapat dikombinasikan dengan keju lain.

Monterey Jack- keju ini salah satu terbaik untuk pizza, tekstur terbaik diperoleh jika keju monterey jack dicampur tidak lebih dari 30% dengan keju lain. Keju monterey jack terbaik adalah keju dengan jumlah lubang yang sedikit. 

Muenster- keju jenis soft-cheese ini memilki flavor kuat yang dapat digunakan sebagai aksen pada pizza. Potong-potong kecil keju ini saat akan digunakan pada pizza. Varian keju lain mungkin masih dapat dicoba. Diperlukan eksperimen, kreatifitas dan citarasa yang tinggi untuk bisa menghasilkan kombinasi keju yang cocok untuk dijadikan topping pizza. Cobalah varian lain, dan lihat kombinasi yang dihasilkan, apakah pelanggan Anda menyukai citarasa dari cheese topping untuk pizza yang Anda suguhkan? Fibuyu