Sebenarnya masakan fusion telah dipopulerkan tahun 1970-an, secara khusus fusion memasangkan rempah-rempah yang bukan tradisional dan makanan dari daerah yang berbeda untuk menciptakan rasa yang unik dan baru. Memasak secara fusion biasanya dianut oleh penggemar masakan progresif dan dijauhi atau dihindari oleh penganut tradisionalis. Pada dasarnya fusion cuisine sendiri merupakan percampuran beberapa masakan dari beberapa negara dengan ciri khasnya masing-masing dan melahirkan sebuah menu baru dengan sensasi rasa berbeda dalam satu masakan. “Secara sederhana, fusion cuisine itu adalah pencampuran, mix antara masakan Asia dan Western misalnya,” kata Chef Chandra Yudasswara, Executive Chef Negev Resto. Sedangkan menurut Chef Vindex Tengker, Executive Chef The Dharmawangsa Hotel, “fusion cuisine adalah perpaduan masakan yang mengabungkan unsur bahan-bahan makanan dan juga cooking teknik yang berbeda secara regional”.
Asian Fusion Cuisine banyak mengusung masakan dari negara Jepang, India, Cina dan Thailand. Tak dapat disanggah bahwa makanan Asia adalah makanan yang paling banyak mendapat sorotan dunia. Selain variasi dan rasanya yang memang unik dan nikmat, pengaruh penyebaran orang Asia ke seluruh belahan dunia juga memegang peranan penting bagi ketersediaan makanan Asia di belahan dunia mana pun.
Inovasi dan keunikan hidangan fusion tergantung dari kreatifitas si rumah makan yang menawarkan hidangan fusion. Seperti misalnya East Meet West cusine yg mempertemukan rasa Asia dengan teknik Eropa, contohnya Indonesia dengan masakan barat seperti Rendang glazed wagyu beef fillet, Ginger marinated salmon fillet confit. VIetnam dengan Perancis seperti di Vietnamese Beef Sandwich yang memakai stir fried beef ala vietnam dipadukan dengan panggangan roti baquette. Jepang dengan Italia seperti Italian Pizza dengan ginger wasabi tuna.
Lebih lanjut menurut Chef Vindex, “yang terpenting adalah bagaimana seorang Chef dapat mengerti basic dan ciri dari bahan-bahan atau masakan yang akan digabungkan, apakah "make sense" atau tidak, kita mesti mencobanya dan membuat msakan yg harmoni, berpadu serasi tapi tidak bertabrakan”. Fibuyu.
No comments:
Post a Comment