Monday, 3 December 2012

Pilih Mana, Buah Kering atau Buah Segar?


Buah Longan atau Lengkeng yang dikeringkan dengan
menggunakan oven selama 22 jam
Siapa bisa menyangkal manfaat dari konsumsi buah. Berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi jika konsumsi buah tercukupi. Karena itu tak salah jika para ahli menyarankan untuk memiliki kebiasaan makan buah sebagai penunjang gaya hidup sehat. 

Untuk memperpanjang masa simpan, biasanya buah mengalami proses lebih lanjut, seperti misalnya proses pengeringan. Buah yang dikeringkan bisa dijadikan camilan yang enak dan bergizi. Bergizi? Apakah buah kering memiliki kandungan gizi yang sama dengan buah segar? Dan apakah mengonsumsi buah kering mencukupi kebutuhan tubuh akan asupan serat , vitamin dan mineral yang sama seperti konsumsi buah segar? 
Foto doc Wikipedia

Proses pengeringan pada dasaranya adalah proses mengawetkan buah. Namun ketika buah tersebut mengalami proses pengeringan, tak hanya air yang hilang, tetapi vitamin dan mineral yang ada pada air juga ikut hilang. Vitamin dan mineral pada buah kering secara otomatis berkurang setelah proses pengeringan, baik itu pengeringan dibawah matahari maupun menggunakan dehydrator. Seperti misalnya vitamin C yang pasti berkurang atau bahkan hilang jika terkena panas, kandungan gizi lain yang berkurang dalam proses pengeringan adalah kalium, kalsium dan vitamin E, sedangkan serat, zat besi dan antioksidan fenol tidak secara signifikan berkurang.

Pada dasarnya, buah kering mempertahankan sebagian besar kandungan gizi buah segarnya. Kandungan gizi buah kering berbeda-beda, tergantung dari jenis buah segarnya, dan proses pengolahannya. Buah-buahan yang telah melalui proses pengeringan, seperti kismis atau aprikot kering, memiliki kandungan serat yang tinggi. Namun, cara pengolahannya telah membuat kadar air dalam buah ini sangat sedikit. Akibatnya, jumlah kalori dalam buah ini menjadi lebih besar, belum lagi terkadang ditambahkan gula dalam proses pembuatannya.

Aneka buah kering yang sudah dikemas dan siap jual
Menurut FDA (Food and Drug Administration), kandungan kalori buah kering 2 kali lipat lebih banyak daripada buah segar, bluberi kering misalnya memiliki nilai kalori 3 kali lipat dari buah segarnya. Perlu diingat bahwa terkadang produsen menambahkan gula atau pemanis tambahan dalam buah kering untuk meningkatkan flavor. Cranberi kering contoh lainnya, produsen sengaja menambahkan pemanis untuk mengurangi rasa asam pada cranberi kering. Konsumsi buah kering tidak bisa disamakan dengan buah segar. Asupan buah segar dianjurkan 7-8 porsi buah per hari dengan 5 jenis buah yang berbeda, sedangkan konsumsi buah kering tidak bisa disamakan mengingat nilai kalorinya yang tinggi. 

Pada umumnya, buah kering seperti peach, aprikot, apel, raisin, ceri, kurma atau plum, mengandung zat gizi esensial dan bahan bioaktif untuk mendukung kesehatan tubuh. Konsumsi buah kering juga dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit kronik. Kombinasi dari kandungan gizi dan kenyamanannya dalam mengonsumsi buah kering merupakan nilai plus. Kelebihan lain buah kering adalah sifatnya yang ergonomis alias mudah untuk dikemas, dibawa, disimpan, dan dimakan, daya simpan-nya juga relatif lebih lama.

Buah kering tidak hanya dikonsumsi begitu saja, buah kering yang beraneka ragam dapat dimanfaatkan sebagai ingridien atau bahan untuk memasak. Karena rasanya yang manis, buah kering luwes ditambahkan pada adonan cookies, cake, roti, atau puding. Fibuyu.

No comments:

Post a Comment