Friday, 28 December 2012

Guangzhou I'm back (again)!

Untuk kedua kalinya saya mengunjungi kota ini.
Guangzhou, kota terbesar ke-3 di China setelah Shanghai dan Beijing.
Tidak bosan, karena saya mengunjungi distrik atau 'kampung' yang berbeda, yakni Guangdong,
Dalam rangka peliputan acara exhibiton yang diselenggarakan oleh salah satu klien, saya mengunjungi Guangdong pada akhir November.
Di bulan ini, China akan memasuki winter season alias musim salju, boleh dikatakan saya mengunjungi kota ini saat musim dingin.
Menurut kabar, suhu di kota Guangzhou 10-12 derajat Celsius, bahkan di Shanghai telah mencapai minus.

Tugas kali ini saya berangkat dengan rombongan dari Kementerian Perindustrian, dan satu rekan seperjuangan, pemred majalah Foodservice Today.
Terjadwal, saya akan berangkat dari Soetta pada tengah malam, sampai di Hongkong untuk transit pada pukul 5 pagi, dan akan melanjutkan penerbangan ke Guangzhou pada pukul 8 pagi.
Karena jadwal penerbangan yang sangat tidak bersahabat (karena mengganggu jam tidur), perjalanan kali ini menurut saya sangat melelahkan...
Kurang tidur, iya!
Capek transit, iya!
Kurang makan+minum, iya!

Hujan menyambut saat saya tiba di Hongkong Airport (HKA) untuk transit.
Untuk pertama kalinya saya 'mengalami' transit ini, dan saya cukup terkagum-kagum melihat kemewahan bandara internasional yang sangat modern ini.
Surprising, ternyata pihak bandara membangun Musholla (yang menueut saya tidak sedikit jumlahnya) di dalam bandara,
Waktu transit cukup lama, yakni hingga 3 jam..dan sangat melelahkan...

Hujan saat tiba di HKA untuk transit 

Untuk meneruskan penerbangan ke gate yang berbeda (departure gate) ,
kita harus naik 'kereta' atao metro dalam bandara untuk menuju gate 68,
karena saat kedatangan kita berada pada gate 33.

Menuju gate departure. Kanan kiri eskalator merupakan tempat tunggu dengan kursi memadai dan nyaman. Di sana juga disediakan kursi malas, alias kursi panjang yang bisa dibuat istirahat atau tidur, very comfortable! 
Akhirnya Dragon Air yang akan membawa kami ke Guangzhou tiba, dan 1 jam perjalanan tidak cukup untuk  saya tidur sejenak melepas kantuk, akhirnya mau tak mau saya nikmati sejam perjalanan di udara tersebut.
Kami pun tiba di Baiyun International Airport Guangzhou, sekitar pukul 8 pagi.
Dan suhu yang menurut saya ekstrim (sekitar 12 derajat celcius) menyambut kami.

Perut lapar, rombongan pun langsung singgah ke sebuah resto kepunyaan orang muslim, jadi insyaAlloh, makanan yang dipesan halal. Rasanya ngga jauh beda sama masakan oriental yang ada di Indonesia.

Suasana kota Guangzhou, pagi menjelang siang hari (sekitar pukul 11), diselimuti kabut, dan hujan.

Sempet foto sama waitre-nya resto. Yang jadi pertanyaan adalah...
apa mba-mba ini benar-benar muslim yaa? hehe.. semogaa, amiinn..
##Liat mata sayahh, sumpah ngantuk berattt!
Perut kenyang, saatnya ke hotel..
Hotel temapt saya menginap namanya Landmark Canton Hotel, adanya di pusat kota, hotelnya ramai, lingkungannya apalagii..

Di malam sebelum acara saya sempat diajak berkeliling ke Haizhu Square. Di sini macam-macam baju dan aksesoris di jual lengkap. Harganya..? tidak murah menurut saya, karena disini kebanyakan adalah pusat grosir, yang harus beli barang dalam jumlah banyak.



at Haizhu Square

It's time for work.
Keesokan harinya, bersiap untuk tugas meliput acara.

Wall of sponsor

Beberapa stand pameran yang sempat ter-capture
Still in exhibition location, Poly World Trade Center
Canton TV Tower, icon kota Guangzhou, number 1 tourist destination in Guangzhou






Monday, 3 December 2012

Pilih Mana, Buah Kering atau Buah Segar?


Buah Longan atau Lengkeng yang dikeringkan dengan
menggunakan oven selama 22 jam
Siapa bisa menyangkal manfaat dari konsumsi buah. Berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi jika konsumsi buah tercukupi. Karena itu tak salah jika para ahli menyarankan untuk memiliki kebiasaan makan buah sebagai penunjang gaya hidup sehat. 

Untuk memperpanjang masa simpan, biasanya buah mengalami proses lebih lanjut, seperti misalnya proses pengeringan. Buah yang dikeringkan bisa dijadikan camilan yang enak dan bergizi. Bergizi? Apakah buah kering memiliki kandungan gizi yang sama dengan buah segar? Dan apakah mengonsumsi buah kering mencukupi kebutuhan tubuh akan asupan serat , vitamin dan mineral yang sama seperti konsumsi buah segar? 
Foto doc Wikipedia

Proses pengeringan pada dasaranya adalah proses mengawetkan buah. Namun ketika buah tersebut mengalami proses pengeringan, tak hanya air yang hilang, tetapi vitamin dan mineral yang ada pada air juga ikut hilang. Vitamin dan mineral pada buah kering secara otomatis berkurang setelah proses pengeringan, baik itu pengeringan dibawah matahari maupun menggunakan dehydrator. Seperti misalnya vitamin C yang pasti berkurang atau bahkan hilang jika terkena panas, kandungan gizi lain yang berkurang dalam proses pengeringan adalah kalium, kalsium dan vitamin E, sedangkan serat, zat besi dan antioksidan fenol tidak secara signifikan berkurang.

Pada dasarnya, buah kering mempertahankan sebagian besar kandungan gizi buah segarnya. Kandungan gizi buah kering berbeda-beda, tergantung dari jenis buah segarnya, dan proses pengolahannya. Buah-buahan yang telah melalui proses pengeringan, seperti kismis atau aprikot kering, memiliki kandungan serat yang tinggi. Namun, cara pengolahannya telah membuat kadar air dalam buah ini sangat sedikit. Akibatnya, jumlah kalori dalam buah ini menjadi lebih besar, belum lagi terkadang ditambahkan gula dalam proses pembuatannya.

Aneka buah kering yang sudah dikemas dan siap jual
Menurut FDA (Food and Drug Administration), kandungan kalori buah kering 2 kali lipat lebih banyak daripada buah segar, bluberi kering misalnya memiliki nilai kalori 3 kali lipat dari buah segarnya. Perlu diingat bahwa terkadang produsen menambahkan gula atau pemanis tambahan dalam buah kering untuk meningkatkan flavor. Cranberi kering contoh lainnya, produsen sengaja menambahkan pemanis untuk mengurangi rasa asam pada cranberi kering. Konsumsi buah kering tidak bisa disamakan dengan buah segar. Asupan buah segar dianjurkan 7-8 porsi buah per hari dengan 5 jenis buah yang berbeda, sedangkan konsumsi buah kering tidak bisa disamakan mengingat nilai kalorinya yang tinggi. 

Pada umumnya, buah kering seperti peach, aprikot, apel, raisin, ceri, kurma atau plum, mengandung zat gizi esensial dan bahan bioaktif untuk mendukung kesehatan tubuh. Konsumsi buah kering juga dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit kronik. Kombinasi dari kandungan gizi dan kenyamanannya dalam mengonsumsi buah kering merupakan nilai plus. Kelebihan lain buah kering adalah sifatnya yang ergonomis alias mudah untuk dikemas, dibawa, disimpan, dan dimakan, daya simpan-nya juga relatif lebih lama.

Buah kering tidak hanya dikonsumsi begitu saja, buah kering yang beraneka ragam dapat dimanfaatkan sebagai ingridien atau bahan untuk memasak. Karena rasanya yang manis, buah kering luwes ditambahkan pada adonan cookies, cake, roti, atau puding. Fibuyu.

Menu makan siang 1000 kalori

Waktu makan siang terkadang sering di-skip atau dilewatkan oleh kebanyakan orang dengan jadwal kerja yang begitu padat. Dan akhirnya kita akan merasa sangat kelelahan diwaktu malam. Meluangkan diri untuk menyantap menu makan siang walau hanya 15 menit saja dapat me-recharge kembali tubuh kita untuk bisa tetap produktif. Malas untuk mengantri di kantin kantor, atau jengah bergumul dengan kemacetan di waktu jam makan siang, mungkin itu yang menyebabkan kebanyakan orang men-skip waktu makan siangnya.

Foto doc http://kalorimakanan.blogdrive.com/archive/2.html 
Mengapa tidak mencoba berlangganan katering yang menyiapkan menu makan siang yang variatif dan menyehatkan sesuai dengan pedoman gizi seimbang?

Itulah yang ditawarkan oleh Nutricious Gourmet (NG), penyedia jasa catering yang didirikan sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat atas menu gizi seimbang. Makin bermunculannya penyakit degeneratif belakangan ini -seperti penyakit jantung dan obesitas, membuat NG menciptakan menu-menu sehat. Asupan energi yang berlebihan, tanpa diimbangi aktifitas fisik dan konsumsi serat adalah sumber utama timbulnya penyakit-penyakit tersebut.

NG hadir untuk memberikan solusi makan siang yang praktis, enak, sehat, dan bergizi bagi Anda. NG menyediakan katering makan siang dengan menu yang variatif dan menyehatkan, dan yang terpenting adalah total kalori dari setiap menu yang jumlahnya tdak lebih dari 1000 kalori. Karena saat mekan siang kalori yang dibutuhkan normalnya sekitar 1000 kalori. Menu yang ditawarkan NG beragam, mulai dari menu-menu tradisional, Asean, Oriental, fusion dan continental, lengkap mulai dari appetizer, main course hingga dessert. Menu akan berputar setiap minggu sehingga tidak membuat bosan, serta disajikan dalam launch box set yang trendy dan handy. Menu sehat yang ditawarkan NG bukan berarti tidak lezat dan sedap, dengan kolaborasi ahli kuliner, ahli gizi dan ahli teknologi pangan yang handal, NG berhasil menciptakan menu-menu sehat bergizi tanpa mengesampingkan citarasa dan kelezatan masakannya. Dengan metode antar langsung ke meja pelanggan, NG menjamin makan siang Anda datang tepat waktu.

Katering makan siang yang ditawarkan NG sangat cocok bagi Anda orang kantoran yang mempunyai sedikit waktu untuk mencari makan saat jam makan siang kantor, juga bagi Anda yang mendambakan makan siang yang tidak membosankan dan menyehatkan. Fibuyu

Asian Fusion Cuisine: Padu Padan Cita Rasa Asia dan Eropa

Hidangan fusion marak disajikan di restoran-restoran ibukota. Tak ada matinya kreasi dan inovasi dalam dunia kuliner. Pelbagai bahan makanan dan bumbu serta cita rasa khas masing-masing masakan dari berbagai belahan dunia pun bisa dipadukan. Fusion cuisine memang sedang menjadi tren belakangan ini, menggabungkan dua atau lebih cita rasa kuliner yang berbeda, masakan fusion menawarkan sensasi baru di lidah. Pada prinsipnya, pengolahan dan penyajian fusion food ditekankan pada unsur penataan yang artistik serta pengombinasian antara bahan dan teknik pengolahan yang unik. Memasak secara fusion adalah praktik menggabungkan makanan dan gaya memasak dari berbagai sumber untuk menciptakan hidangan dengan rasa baru.
Sebenarnya masakan fusion telah dipopulerkan tahun 1970-an, secara khusus fusion memasangkan rempah-rempah yang bukan tradisional dan makanan dari daerah yang berbeda untuk menciptakan rasa yang unik dan baru. Memasak secara fusion biasanya dianut oleh penggemar masakan progresif dan dijauhi atau dihindari oleh penganut tradisionalis. Pada dasarnya fusion cuisine sendiri merupakan percampuran beberapa masakan dari beberapa negara dengan ciri khasnya masing-masing dan melahirkan sebuah menu baru dengan sensasi rasa berbeda dalam satu masakan. “Secara sederhana, fusion cuisine itu adalah pencampuran, mix antara masakan Asia dan Western misalnya,” kata Chef Chandra Yudasswara, Executive Chef Negev Resto. Sedangkan menurut Chef Vindex Tengker, Executive Chef The Dharmawangsa Hotel, “fusion cuisine adalah perpaduan masakan yang mengabungkan unsur bahan-bahan makanan dan juga cooking teknik yang berbeda secara regional”. 

Asian Fusion Cuisine banyak mengusung masakan dari negara Jepang, India, Cina dan Thailand. Tak dapat disanggah bahwa makanan Asia adalah makanan yang paling banyak mendapat sorotan dunia. Selain variasi dan rasanya yang memang unik dan nikmat, pengaruh penyebaran orang Asia ke seluruh belahan dunia juga memegang peranan penting bagi ketersediaan makanan Asia di belahan dunia mana pun. 

Inovasi dan keunikan hidangan fusion tergantung dari kreatifitas si rumah makan yang menawarkan hidangan fusion. Seperti misalnya East Meet West cusine yg mempertemukan rasa Asia dengan teknik Eropa, contohnya Indonesia dengan masakan barat seperti Rendang glazed wagyu beef fillet, Ginger marinated salmon fillet confit. VIetnam dengan Perancis seperti di Vietnamese Beef Sandwich yang memakai stir fried beef ala vietnam dipadukan dengan panggangan roti baquette. Jepang dengan Italia seperti Italian Pizza dengan ginger wasabi tuna.

Lebih lanjut menurut Chef Vindex, “yang terpenting adalah bagaimana seorang Chef dapat mengerti basic dan ciri dari bahan-bahan atau masakan yang akan digabungkan, apakah "make sense" atau tidak, kita mesti mencobanya dan membuat msakan yg harmoni, berpadu serasi tapi tidak bertabrakan”. Fibuyu.

Tomat, si Merah Sumber Umami Alami

Foto doc Wikipedia

Anda para juru masak, pasti kurang afdol jika tidak menambahkan tomat dalam hidangan sup, soto, atau sambal untuk melengkapi cita rasa masakan Anda.

Tomat banyak digunakan pada berbagai hidangan di berbagai kebudayaan, termasuk di Indonesia. Tomat segar yang ditambahkan dapat memberikan cita rasa yang lebih baik dalam masakan. Jika berbicara tentang kuliner nusantara, sederet hidangan dengan menggunakan tomat -baik sebagai bahan utama atau pelengkap, pasti langsung terlintas di pikiran, mulai dari sambal, soto, sop, hingga tumisan. Tomat merupakan sayuran buah yang cukup populer dalam hidangan Indonesia. Saat membuat tumis sayuran misalnya, setelah selesai menumis bawang merah dan bawang putih, potongan tomat pasti ditambahkan supaya tumisan lebih sedap. Atau saat membuat sup dan sambal, tomat juga ditambahkan sebagai pelengkap untuk meningkatkan cita rasa masakan.

Jenis tomat bervariasi, baik dari warna, bentuk dan ukurannya. Terdapat buah tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning, jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang. Dari ukuran dan bentuknya, ada jenis granola (bentuknya bulat, dikenal dengan nama tomat buah), gondol (berbentuk lonjong oval, biasa untuk produksi saus), tomat sayur (buahnya padat untuk diolah dalam, masakan, dan tomat ceri (tomat ranti, berukuran kecil).

Selain berperan sebagai salah satu bahan dalam masakan, ternyata tomat memiliki peranan penting untuk ‘meningkatkan’ cita rasa masakan. Tanpa disadari, kehadirannya dalam masakan, seakan menjadi booster, menyulap makanan menjadi lebih sedap dalam sekejap.

Apa sih rahasia yang membuat tomat menjadi ‘pelezat’ dalam setiap masakan yang menggunakannya? Jawabannya, karena tomat mengandung glutamat. Tomat matang mengandung kadar glutamat tinggi yang menghasilkan cita rasa umami. Jadi tak heran, jika peranan tomat bisa membuat cita rasa masakan terasa lebih mantap, karena kadar glutamat dalam tomat mencapai 246 mg/100 gram. Tetapi tahukah, ternyata tomat tidak hanya sebagai bumbu pelengkap dan penguat rasa dalam masakan. Buah yang berwarna merah cerah ini ternyata memiliki segudang manfaat yang tidak hanya sebatas sebagai bumbu pelengkap. Konsumsi tomat dapat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Tomat mengandung senyawa karotenoid yang bernama likopen. Likopen adalah salah satu zat pigmen kuning tua sampai merah tua yang termasuk kelompok karotenoid yang bertanggungjawab terhadap warna merah pada tomat. Senyawa karotenoid yang satu ini dikenal baik sebagai senyawa yang memiliki daya antioksidan tinggi, senyawa ini mampu melawan radikal bebas akibat polusi dan radiasi sinar UV. FIbuyu.


Published in Umami Indonesia

Wednesday, 14 November 2012

MPASI for the Baby

It's not over...
Perjuangan masih berlanjut setelah 6 bulan memberikan ASI ekslusif pada bayi...

Jika boleh jujur, sebenarnya anakku, Faaiz tidak lulus ASI eksklusif, hehe..
Setelah umurnya 5 bulan, susu formula pun ikut andil dalam menyuplai kebutuhannya akan susu.

Kenapa tidak lulus?
Kenapa yaaa?
Sebenarnya, tidak ada alasan yang tepat untuk tidak memberikan ASI ekslusif pada bayi kita. 
Lebih tergantung kepada si ibunya!
Karena kemampuan sedot Faaiz yang lumayan banyak, jumlah ASIP yang ku-stok selalu kurang, alhasil susu formula pun campur tangan. 
Jumlah ASIP yang disimpan sebenarnya bisa ditingkatkan, tetapi tidak tahu kenapa yaa..ko ASIP-nya ngga nambah-nambah?? hihi..

Tidak kalah pentingnya setelah masa ASI ekslusif adalah pemberian MPASI alias makanan pendamping ASI.
Bagi ibu yang bekerja (seperti sayah!), menyiapkan MPASI untuk bayi kita perlu 'perjuangan' khusus. Bukannya mendramatisir, tapi itulah yang dialami.

Setiap ibu pastinya mau memberikan yang terbaik untuk anaknya, begitu juga denganku. Sebisa mungkin aku tidak memberikan MPASI instan untuk Faaiz.

Sebenarnya, kualitas MPASI instan tidak buruk. Toh mereka memproduksi makanan bayi itu sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dan pastinya aman jika bayi kita makan itu. 
Semua sudah sesuai standar, sesuai dengan kebutuhan gizi bayi.
Tapi...apa kita mau anak kita setiap hari makan yang instan-instan?
Logikanya, kita saja orang dewasa lebih memilih untuk memakan makanan yang fresh, dan membatasi makanan yang instan, apalagi buat bayi, yang pencernaannya belum 100% sempurna!

Sebenarnya aku tidak anti dengan MPASI instan, tapi sebisa mungkin tidak menggunakannya..
Alhasil selama ini kubuat sendiri MPASI itu. 

Salah satu kelemahanku adalah tidak bisa bangun lebih awal!
Sehabis solat subuh, Bag big bug-bag big bug..
Kuracik semua bahan-bahan, mulai dari sayuran+protein+buah.
Tidak ada resep baku, tidak ada takaran pasti, toh Faaiz dengan senang hati melahap habis MPASI buatan ibunya.  
Makin bertambah umurnya, makin komplek pula MPASI yang dibuat, karena kebutuhan gizinya juga makin banyak.

TAPI...jika waktu tidak memungkinkan, dan aku kesiangan atau ada tugas pagi buta, MPASI instan lah yang kuandalkan :(
Tapi, pemberiannya pun aku batasi, maksimal 1x dalam seminggu! Selebihnya, harus diusahakan untuk membuat sendiri. 

Yeyyy..Good luck and succes to all mother who feed their baby with homemade MPASI!


My Boy



Tuesday, 13 November 2012

Sincerely..

Tidak bermaksud apa-apa sampai tulisan ini bisa terpublish di blog.
Hanya ingin mencurahkan dan meluapkan isi hati yang benar-benar sudah 'muak' dengan yang namanya ketidakpuasan dan ketidakadilan.

Dua hal ini pastinya pernah melanda siapa pun, terutama bagi anda 'orang kecil', yah..sama seperti saya.

Agak sesak, iri, dan dongkol setelah mendengar besaran 'dana pengasih' yang diberikan dari instansi kepada rekan yang masa bekerjanya bahkan belum menginjak usia 1 tahun.
Fantastis mendengarnya! secara cuma-cuma dan tanpa pertimbangan apapun 'sang penggede' dengan entengnya mengucapkan jumlah dana yang bagi kami tidak sedikit, bahkan mengalahkan gapok kami dalam sebulan!

Rekan memang sedang sakit, hampir sebulan lamanya dia tak bisa mengerjakan pekerjaannya, kami semua cukup prihatin dan maklum akan semua itu,
itu musibah...semua pasti mendapatkan musibah..

Bukannya iri atau bahkan tidak rela,
dana itu memang rejeki dia...sudah pasti itu rejeki dia,
Hanya penasaran, apa si pertimbangan yang membuat 'sang penggede' tanpa babibu memberikan dana sejumlah itu??

Loyality?
- Lebih loyal mana dengan kami yang sudah bekerja lebih dari 2 tahun?
- Kami juga loyal dengan tidak memperhitungkan 'penyusutan' bahkan 'kerusakan' fasilitas pribadi yang terkadang digunakan untuk keperluan instansi?
- Kami juga tak pernah itungan soal jam kerja.

Profesionalisme?
- Kami tidak hanya profesional dalam mengerjakan tugas pokok kami, tetapi juga kami sangat profesional mengerjakan tugas (dengan kategori) 'lain-lain', yang seharusnya bisa diperhitungkan 'lain-lainnya' itu.

Atau mungkin ada pertimbangan lain?
entahlah...

Mengeluh? tidak juga. Merasa terbebani, mungkin iya.

Kami sama sekali tidak menyalahkan rekan. Sama sekali tidak...
Kami sama sekali tidak iri pada rekan. Sama sekali tidak..
Atau bahkan tidak rela. Sama sekali tidak..

Kami hanya butuh SISTEM, STANDAR BAKU dari instansi.
Memasuki usia ke-7, sudah saatnya semua dijalankan lebih profesional.
Seharusnya sudah ada sistem, ada standar yang diberlakukan oleh instansi swasta ini.

Standar gapok, standar tunjangan, standar 'menjenguk', dan standar-standar lain yang lebih bisa menyejahterakan karyawannya.

#hope


Inspired

Ternyata mengisi dan menulis di blog tidak harus ada sesuatu yang khusus. Apapun bisa ditulis, bahkan jika kita sedang ingusan pun bisa ditulis dan dijabarkan di blog kita (# kata Bang Aswi, hehe..)

Sebenarnya, tidak harus ada acara khusus agar blog kita terisi, tetapi terkadang kita tak punya waktu untuk menuangkannya. :)


Friday, 3 August 2012

Premium Ice Cream di Geláre Café


Berasal dari negara Australia, es krim premium ini hadir sejak 7 tahun lalu di Indonesia. Namanya Geláre Ice Cream Café. Kata Geláre diambil dari Bahasa Italia yang berarti freeze atau “Beku”, karena memang sajian utama di café ini kebanyakan yang beku-beku seperti es krim, frozen yogurt dan sorbet.   

PT Asia Prima Internasional merupakan pemegang lisensi resmi Geláre Café Australia, sudah ada 8 outlet Geláre Café di Indonesia, 4 diantaranya berlokasi di Jakarta dan 4 lainnya di kota besar Indonesia yakni Surabaya, Medan, dan Palembang. 

Geláre menawarkan super premium Italian style ice cream, yang mengandung lebih sedikit udara (bahkan tidak ada over run-nya) bila dibandingkan dengan es krim American style yang lebih creamy. Flavornya juga lebih natural tanpa tambahan bahan tambahan pangan apapun, jadi rasa es krimnya lebih fresh dan natural.

Geláre memang terkenal dengan kelezatan es krimnya, ada puluhan rasa es krim yang ditawarkan oleh café ini, 

ada banana walnut, cookies ‘n cream, oregon mint fruit, white chocolate raspberry truffle, tiramisu, green tea dan masih banyak lagi. Semuanya dibuat dengan bahan baku segar. Kelezatan es krim Geláre boleh diadu, rasa es krimnya ringan dan lembut, varian rasa yang ditawarkan juga tidak sembarangan, dijamin membuat sang penyantap tak hanya satu kali suap menikmati kelezatannya. Geláre mengkhususkan diri sebagai café penyedia dessert, aneka hidangan penutup yang menggiurkan ada disini. Selain es krim, hidangan waffle menjadi satu yang populer setelah es krim. Freshly baked Belgian Waffle yang baru dimasak setelah dipesan menjadi hidangan favorit di café ini. 

Ada beberapa ukuran waffle yang bisa disesuaikan dengan ukuran perut dan kantong, ada ukuran regular waffle yang tersedia dalam bentuk lonjong atau memanjang dan ukuran besar yang berbentuk bulat. Semua bahan baku dessert baik es krim maupun waffle diimpor langsung dari Australia, dan waffle akan dibuat segera setelah dipesan oleh konsumen, jadi benar-benar fresh.
Waffle bisa disajikan dengan berbagai topping seperti special waffle syrup, fresh cream atau es krim pilihan konsumen sendiri.

Untuk menyasar konsumen secara luas, tidak hanya es krim dan waffle yang ditawarkan, selain ada frozen yogurt dan sorbet, Geláre juga menawarkan smootihies, aneka coffee juga teh, Geláre Café bukan kedai es krim biasa, tetapi Geláre lebih suka disebut sebagai dessert café, yang pasarnya bisa lebih luas jika hanya menjual es krim, jadi semua usia bias menikmati hidangan di Geláre. Agar lebih memanjakan konsumen, Geláre secara kontinyu terus berinovasi menciptakan berbagai promo dan menu baru, seperti menu baru yang akan dilaunching akhir Juni ini yakni jenis snack, hot dog waffle dan varian mocktail baru seperti strawberry mojito dan virgin mojito. 

Dengan harga menu yang cukup menguras kantong, yakni antara 30.000 IDR hungga 100.000 IDR, Gelare menjamin konsumen akan puas menikmati ice cream yang disuguhkan.



Gelare Ice Cream
Plaza Indonesia Lt. 1 #32-35A
Jl. M. H. Thamrin Kav. 28-30
Jakarta




Saturday, 28 July 2012

Red Velvet?

Seperti apa si rasa cake yang namnaya lagi melejit itu?
Si merah 'Red Velvet' kini menjadi idola, pesaingnya juga tak mau kalah yakni Rainbow Cake si kue pelangi.

Red Velvet punya tekstur lembut halus, dengan olesan cream cheese ataupun whipped cream putih. Warnanya punya beberapa versi, mulai merah menyala, merah tua, hingga merah kecokelatan. Pewarna merah yang digunakan biasanya dari pewarna makanan ataupun ekstra buah bit untuk menghasilkan warna itu.

Hari ini aku berkesempatan icip red velvet kepunyaan toko bakery dan cake ternama di Kota Bogor. Harga per slice-nya 40 ribu.

Red Velvet ala Michelle Bakery Bogor
Kalo menurutku, rasanya butterry banget alias rasa gurih dari butter itu terasa sekali. Tidak terlalu manis, plus ada gurih dari kacangnya.
Warna red velvet di toko ini cenderung merah kecokelatan, dengan lapisan whipped cream light di tengahnya.
Dan menurutku, yummy bangett rasanya!


Guangzhou oh Guangzhou

Akhirnya tulisan ini diposkan juga :)
hehe..baru sempat, padahal ke Guangzhou-nya udah kapan tau..



Mei lalu kantor menugaskanku meliput salah satu acara di Guangzhou China.,Wuaa...excited plus deg-degan! first time aboard dan jauhhh!

Ya sudah, semua dipersiapkan, mulai dari pembuatan paspor, pembuatan visa, hingga tiba waktunya berangkat.
Agak dag dig dung juga ni kalo ngga ada temennya, soalnya hanya bu Liny (dari pengundang) yang kukenal. Ah, sudahlah...tetap pada keyakinan bahwa aku pasti bisa!

Menurut jadwal yang kuterima, aku akan stay 5 hari 4 malam di GZ, dan tanpa kepikiran sedikit pun untuk walking around atau jalan-jalan menikmati suasana disana! Maklumlah...karena aku berpikir 'tidak ada teman' dan di wilayah asing pula, mana bisa dengan santai-nya berjalan-jalan..(bisa sih sebenarnya, kalo sedikit nekat, haha).

Setelah browsing ini itu mengenai kota ini, cukup mantaplah hati untuk bertugas.
Salah satu yang ingin ku ketahui dari kota ini adalah keadaan cuaca disana! Maklumlah..agak kurang kuat dengan daerah yang supper dingin, tapi syukur Alhamdulillah, cuaca disana ngga berbeda jauh dengan Indonesia.
Saat Bulan Mei, China sedang mengalami musim semi, jadi cuacanya hangat-dingin-sejuk (menurutku), jadi amanlah!

Hari keberangkatan pun tiba, dan
Suami tercinta mengantar hingga bandara *hehe..

Setelah check in, ternyata tidak hanya bu Liny saja yang kulihat, wuah aku kenal dengan orang yang duduk disamping Bu Liny :)
Alhamdulillah ada teman seperjuangan haha..
Pemred-nya majalah Pastry Bakery!

Aku check in sekitar jam 7.30 dan pesawatnya berangkat sekitar pukul 9 pagi.
Oke, check in beres, tinggal menunggu panggilan boarding, cukup banyak waktu untuk mengobrol dengan rekan-rekan.

Hilton Honor Baiyun
Waktu boarding pun tiba, dan saatnya naik ke pesawat.
Bukan hanya pertama kalinya ke luar negeri, tapi pertama kalinya juga naik pesawat! haha.. Takut? iya. Ngeri? Iya.
Bismillah..

Waktu tempuh Jakarta-Guangzhou sekitar 5 jam tanpa transit. Pesawat yang kunaiki 'mereknya' China Southern Airlines. Pesawatnya juga bukan jenis airbus, tidak terlalu besar. Airline ini menawarkan makan siang untuk para penumpang.
Tenang saja, makanan yang ditawarkan 'masih' halal, karena makanan berasal dari ACS, Indonesia punya! Ada nasi+ayam, nasi+ikan, dan mi+ayam beserta teman-temannya (potongan buah, sayur/salad, roti+butter), tinggal pilih.
Kenyang makan..tidur sebentar bolehlah..sambil menunggu saatnya landing.

Tepat pukul 2 siang pesawat landing di Guangzhou Baiyun International Airport. Airport-nya sangat  megah, modern, rapi, nyaman, dan bersih. Sayangnya kemegahan airport ini tidak bisa diabadikan karena adanya larangan mengambil foto.

Ternyata, ada tim penyambut yang ditugaskan di bandara ini untuk menyambut dan mengantarkan kami ke hotel. Setelah registrasi dan pengecekan ulang, kami langsung diantar menuju hotel tempat kami menginap, yakni Hilton Honor Baiyun.

Tampak depan saat malan Hilton Guangzhou Baiyun.
Foto: doc Hilton Guangzhou Baiyun

Depan loby hotel

Mau tahu kondisi kamarnya?
Berikut fotonya..
Karena ngga punya stock shoot pribadi, jadi saya ambil dari websitenya si hotel.



Foto: doc Hilton Guangzhou Baiyun
Selama 5 hari di Guangzhou, tidak banyak foto yang saya ambil, karena memang tidak mengkhususkan diri untuk jalan-jalan dan melihat-lihat. Kami hanya berkeliling tidak jauh dari hotel. Sekitar 1-3 km dari hotel ada sebuah mal besar disana namanya Wanda Mal, didalam mal ini terdapat Wal Mart, nah Wal Mart inilah yang menjadi sasaran kami untuk berbelanja 'oleh-oleh'.

Penduduk China yang mayoritas beragama selain Islam, membuat saya kesusahan menemukan makanan halal. Pokonya Bismillah jika memakan makanan apa pun..hehe.
Ada yang menarik, di depan Wanda Mal ada yang menjual sate domba, dan ada tulisan halal-nya..yang jual juga sepertinya keturunan Arab..

Sate domba halal
Loby hotel
Sempat berfoto di banner dengan bendera Indonesia. karena
ada  kurang lebih 12 negara yang ikut serta dalam acara seminar ini.
Dalam acara ini, Puratos mengundang 3 wartawan dari Indonesia, and the luckiest one is me! :) so proud of that! thanks for my office who give that chance for me to attend that seminar.

Pintu masuk loby hotel untuk acara yang mengundang kurang lebih 
300 peserta dari 12 negara.

Hari kedua tiba di Guangzhou, kami menyempatlkan diri untuk sejenak berkeliling melihat suasana di sekitar hotel. Jalan-jalan masih sepi, padahal waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 pagi. Belum banyak terlihat orang beraktivitas, hanya para pegawai Wanda Mal saja yang terlihat buru-buru masuk kedalam mal tersebut, mungkin sudah waktunya masuk yaa?

Suasana jalan yang lengang di depan hotel. lengang dan bersih
Saat menugunjungi Wal Mart, aku sempat berkeliling melihat satu per satu barang yang dijual di hypermarket itu. Menurutku, harga buah dan makanan cukup murah, berbeda dengan baju dan perlengkapannya. Dengan harga yang tidak terlalu tinggi, kualitas baju yang sama bisa didapatkan di dalam negeri.

Lorong pertokoan di salah satu komplek mal
tak jauh dari Hilton Baiyun yang terlihat masih sepi
Aneka buah segar
Sama seperti makanan jadi, harga buah-buah segar di sana juga cukup murah. Misal untuk buah ceri ukuran sedang dengan berat seperempat hanya 21 RMB, buah peach juga sama, 1 kg-nya cuma 9 RMB. Yang unik, aku menemukan mangga mini, alias kecil ukurannya. Meskipun mini, tapi rasanya maksi, daging buahnya manis sekali.

Omelet. Makanan jadi seperti ini banyak dijual di Wal Mart atau Carrefour di China. Porsinya besar, satu buah omelet ini sepertinya cukup untuk 3-4 orang. Harga bisa ditebak? Cuma sekitar 7 RMB ato senilai 10.500 IDR
Di China ternyata sudah lebih aware dengan keberadaan sampah plastik. Pihak swalayan (baik minimart, supermart hingga hypermarket) tidak menyediakan kantong plastik (plastic bag) secara cuma-cuma. Pelanggan diminta untuk membawa sendiri kantong atau wadah untuk membungkus/membawa barang belanjaannya itu. Kalaupun tidak membawa, pihak swalayan menyediakan kantong atau wadah tersebut, tetapi tidak gratis! Ada platic bag, ada juga tas-tas permanen (yang bisa pakai berulang untuk membawa barang belanjaan).
Kantong plastik ukuran kecil harganya sekitar  0,1 RMB (atau Rp 150), dan tas-tas dibanderol mulai dari harga 3-4 RMB.


Mangga mini super manis. Kalo mau dibandingkan,
ukuran mangga ini setengahnya mangga gedong.
Makanan anak-anak pun didesain sedemikian rupa sehinnga bentuknya dapat menarik perhatian anak-anak. Berwarna-warni dengan bentuk unik.

Kami juga sempat mampir di salah satu gerai KFC. Jika mau dibandingkan dengan di Indonesia, gerai KFC di sana sangat sederhana, jauh dari tampilan mewah, ceria dan merah seperti KFC yang tersebar di Indonesia. Tak ada tempat bermain anak, tak ada kursi sofa, dan nuansa merah tak mendominasi. Antrian juga tidak mengular seperti di berbagai gerai KFC di Indonesia. Dan uniknya, tak lepas menu yang mengandung pork ditawarkan di KFC ini.

Rekan-rekan sedang memilih dan
memesan menu di KFC

Suasana di dalam gerai.
Karena terlalu berat (#dan malas) untuk membawa kamera SLR, maka semua foto aku ambil melalui kamera handphone, jadi hasilnya kurang okey :(

Suasana malan di Baiyun

Sekian tulisanku, 
# happy reading #



Thursday, 19 July 2012

Ikutan Icip Sushi Ice Cream

Setelah sekian lama, akhirnya baru bisa ku posting tulsian ini :):)
maaf ya tim Yuk Makan, aku ngga jadi ikutan blog contest-nya, dengan alasan 'kesibukan'.. padahal aku sudah janji :(
sekali lagi maaff...

Senang sekali diundang gathering sama Yuk Makan bareng Food Blogger yang lain.
Kesempatan pertama jangan dilewatkan :) #soo exciting..
Gathering kali ini berlokasi di Haagen Dazs Plaza Indonesia, dan rencananya kita akan mencicipi produk terbaru Haagen Dazs yakni Sushi Ice Cream...mmm.. kebayang ngga tu enaknya gimana :):)

Ki-ka, Manggo Salmon Sushi, Strawberry Gunkan,
Raspberry Kani Sushi, dan Kiwi gunkan

Total food blogger yang diundang kurang lebih 20 orang, dan sepertinya saya 'orang baru' plus yang telat datang ke acara ini.. ngga apalah,, yang penting 'acara utama'-nya belum mulai hehe...

Sekilas tentang Sushi Ice Cream, sebenarnya ini bukan sushi betulan, tak ada ikan salmon, tak ada rumput laut, kepiting atau lainnya, melainkan es krim yang dibentuk menyerupai sushi! Betapa kreatif-nya orang-orang yang membuat dessert ini!
Salah satu orang kreatif si pencipta es krim unik ini namanya Chef Lia (#maaf kalo salah yaaa...soalnya udah agak lama,,,sedikit luppa :p)

Chef Lia, salah satu kreator sushi ice cream
Sempet ngobrol sama chef yang satu ini, kabarnya diperlukan waktu hingga 7 jam untuk membuat Sushi Ice Cream jenis Manggo Salmon Sushi. Kalo aku tidak salah 'tangkap', proses pembuatan Manggo Salmon Sushi ini kaya bikin kue lapis. Lapisan pertama yakni vanilla ice cream dibekukan dengan menggunakan teknik semprot beku. Vanilla ice cream ini kemudian dibekukkan hingga satu jam, kemudian setelah vanilla ice cream-nya beku, lapisan kedua menyusul yakni manggo sorbet dan dibekukan lagi sekitar 1 jam.
Pantas saja lama, lha wong setiap lapisan memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk dibekukan...nah kalo jumlah lapisannya kurang lebih ada 7, bisa dibayangkan kan betapa lama-nya membuat 1 jenis ice cream sushi ini..

Layer-layer Mango Sushi Ice Cream

Jenis ice cream lainnya juga tak kalah yahud!..belum lagi lapisan cokelat yang membalut Strawberry Gunkan dan Kiwi Gunkan...mmm..yummy! Topping buah segar yang menghiasi dua jenis Sushi Ice Cream ini juga klop berpadu dengan manis dan segarnya Haagen Dazs ice cream.
Haagen Dazs membanderol 88 ribu untuk 4 jenis Sushi Ice Cream, cukup murah bila dilihat dari 'effort' yang dikeluarkan untuk membuat es krim unik ini,,hehe :)
Hasil karya aku dan rekanku,
cukup unik bukan? hehe..


Berbagai games menarik juga digelar dalam acara gathering ini, salah satunya games menghias ice cream dan cake. 
Hihi...karena aku memiliki tingkat kreatifitas sedikit sekali diatas rata-rata, alhasil aku dan rekanku gagal membawa pulang voucher Haagen Dazs senilai 200 ribu, ahahaha...