Saturday 30 June 2012

Sluurrrpp...sop sumsum di Rumah Sumsum


Siap-siap kolesterol naik jika Anda makan aneka hidangan ini :D
Tapi ngga apalah kalo cuma sesekali mencicipi kelezatan dan kegurihan dari hidangan ini.

Jika mengunjungi Bogor, coba kuliner di rumah makan ini, yakni Rumah Sumsum, aneka hidangan yang berasal dari sumsum sapi ada disini
JIka memesan sop sumsum, jangan kaget dengan ukuran sumsum yang bakal terhidang dipiring kamu :P wuiihhh...super gedee, kalo bahasa puitis-nya ni 'besarnya tulang membuat si mangkuk seakan tak kuasa untuk menampungnya" :D:D

Rumah sumsum ini ternyata sudah ada di Bogor sejak 3 tahun lalu, aneka hidangannya cukup unik lho..selain sop sumsum, hidangan andalan lain ada nasi bakar sumsum, sate sumsum, sumsum goreng. Minumannya juga ada sumsumnya....?? tetapi bukan dari sumsum sapi, melainkan bubur sumsum, alis es bubur sumsum yang seger..

Rasa gurih mendominasi sup sumsum ini. Cara makannya pun cukup unik, yakni dengan cara disedot. Sedotan yang berdiameter kurang lebih 1 cm sengaja diberikan kepada tamu untuk menyedot sumsum yang bentuknya memang cair.

Menu andalan resto ini adalah sup sumsum sapi dan nasi bakar sumsum yang bercitarasa pedas. Nasi bakarnya berukuran tidak terlalu besar, disajikan dengan sambal kacang dan potongan cabe rawit yang dibungkus rapi menggunakan daun pisang. Saat bungkus daun pisang dibuka,terlihat nasi berwarna merah yang berminyak, dengan sedikit sumsum menyembul dibalik nasi. Selain itu, menu unik lain yang dijamin tak ada di resto lain yakni, sate sumsum dan sumsum goreng. Sate dan sumsum goreng terbuat dari sumsum tulang belakang sapi. Jika sate sumsum dibuat dengan cara membakar sumsum tulang belakang sapi yang telah direbus, lain dengan sumsum goreng yang proses 


pembuatannya mirip seperti proses membuat nugget. “Mengolah sumsum tulang sapi untuk dijadikan sup sumsum gampang-gampang susah. Yang dibutuhkan disini benar-benar hanya tulang saja tanpa daging menempel sedikitpun. Saat merebus tulang, air rebusan harus diperhatikan, ganti air sesering mungkin agar darah dan kotoran bisa hilang dan tidak menyebabkan bau amis,” ulas Ricky. Rumah Sumsum menggunakan steamer khusus untuk tetap menghangatkan tulang agar sumsum tidak membeku setelah direbus.  

Rumah makan ini menjual 30-40 porsi sup sumsum sapi saat weekday dan bisa berlipat 3-4 kali saat weekend. Untuk memenuhi kebutuhan sumsum sapi di restorannya, Ricky mempunyai supplier tetap yang terjamin kualitasnya. “ Jika supply sumsum kurang karena banyaknya permintaan, kami biasa mencari sendiri diseputar Bogor untuk memenuhi kebutuhan,” jelas Ricky. Harga semangkuk sup sumsum juga tidak menguras kantong yakni dibanderol dengan harga Rp 25 ribu,  Rp 13.000 untuk nasi bakar pedas, dan RP 21.500 untuk sate sumsum. Untuk memperkuat citra rumah makannya, Ricky menawarkan menu baru yang akan dikeluarkan awal bulan Mei nanti, yakni kerupuk sumsum.


Selain menu makanan yang serba sumsum, minuman yang ditawarkan juga ‘berbau’ sumsum, yakni es bubur sumsum. Es bubur sumsum yang berisi bubur sumsum, nangka, mutiara merah, santan, dan gula ini terasa menyegarkan diminum setelah menyantap sup sumsum.  Ita 

No comments:

Post a Comment